PENGARUH
KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN
INDONESIA
1.
PENGARUH
KEBUDAYAAN INDIA (HINDU DAN BUDHA )
a.
Awal
mula kedatangan Kebudayaan India
Pete
penyebaran Hindu & Budha
Pada masa pra sejarah kebudayaan bangsa
Indonesia masih belum mengenal tulisan, karena pengaruh kebudayaan dari luar
belum dikenal. Pada abad-abad pertama Masehi mulai terjadi pertemuan antara
kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan luar, yakni kebudayaan Hindu yang
datang dari India. Masuknya kebudayaan Hindu itu telah menandai berakhirnya
jaman pra sejarah dan mulai membawa bangsa Indonesia ke dalam jaman sejarah, karena sejak jaman Hindu
itu bangsa kitaa sudah mulai mengenal tulisan.
Menurut sebagian para ahli sejarah,kebudayaan
India yang datang ke Indonesia itu di bawa oleh para pedagang India. Masuknya
pengaruh India melalui agama Hindu ke Indonesia dapat ditelusuri dengan
ditemukannya batu-batu bertulis di Kutai
(Kalimantan Timur) dan Jawa Barat, yang di tulis menggunakan huruf Pallawa.
Bahasa yang di gunakan dalam batu bertulis itu adalah bahasa Dewanagari
(sansekerta), bahasa resmi di India. Batu bertulis yang ditemukan di Kutai dan
di dekat Bogor itu merupakan batu
bertulis tertua yang ditemukan di Indonesia.
Pengaruh kebudayaan India terhadap kebudayaan Indonesia
berlangsung hingga kira-kira tahun 1500 Mesehi dengan lenyapnya kerajaan
Majapahit. Jaman ini disebut juga jaman purba atau jaman kuna.pengaruh
kebudayaan India terhadap kebudayaan Indonesia selain masuknya agama Hindu juga
masuk agama Budha.
b.
Kerajaan-kerajaan
Hindu dan Budha
Bidang politik dan pemerintahan,
pengaruhnya terlihat jelas dengan
lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum
masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum
mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan
yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup
daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala
suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India, membawa
pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-
Buddha di Indonesia.
lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum
masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum
mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan
yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup
daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala
suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India, membawa
pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-
Buddha di Indonesia.
Kerajaan yang bercorak Hindu dan
Budha yang memberikan andil besar bagi perkembangan bangsa Indonesia antara
lain :
·
Kerajaan Kutai, kerajaan yang tertua di
Indonesia (Kalimantan timur). Di sini ditemukan prasasti dari jenis hurufnya
(Pallawa) dan bahasanya (Sanksekerta) berasal dari sekitar 400 M. sumber
sejarah kerajaan ini adalah Yupa, rajanya yang terkenal adalah
Mulawarman.
·
Kerajaan Tarumanegara, kerajaan ini
lahir sekitar 400-500 M di Jawa Barat. Buktinya ditemukan tujuh buah prasasti
yang ditemukan di daerah sekitar
Bogor(Kebon Kopi,Ciareteun, Jambu, Pasir Awi, dan Muar Ceanten), di daerah
Jakarta(Tugu, Cilincing),dan Banten Selatan(desa Tebak, Munjul). Rajanya yang
terkenal adalah Purnawarman dan pada masa itu pernah di gali singai yang
bernama Gomati sepanjang 12 km, agama yang hidup pada masa itu adalah agama
Hindu (Hindu Wisnu/ Hindu Waisnawa).
·
Kerajaan Kaling terletak di Jawa Tengah,
tahun 674 diperintah oleh seorang raja perempuan yang bernama Simo.
·
Kerajaan Sriwijaya (Suma Selatan),
kerajaan terbesar dan terkenal ini merupakan pusat kegiatan ilmiah agama Budha.
Pada tahun 690-an Sriwijaya mengembangkan daerahnya dengan menaklukkan
kerajaan-kerajaan lainnya di Sumatera. Sumber sejarah kerajaan ini adalah 6
prasasti di dalam negri, 2 prasasti dari luar (Nalanda di India &Ligor di
Thailan), serta berita dari Cina dan Persia.
·
Kerajaan Mataram Lama.
Berdasarkanprasasti tahun 732 M dikenal adanya kerajaan Mataram di Jawa Tengah yang merupakan pemeluk
agama Hindu.Raja pertamanya adalah Sanna kemudian diganti oleh Sanjaya yang
dianggap sebagai pendiri dinasti Sanjaya
di kerajaan Mataram. Sumber sejarah kerajaan ini adalah 5 prasasti.
·
Kerajaan Kanjuruhan (JawaTimur sekitar
Tahun 760 M)
Dalam sebuah prasati di
Diyono (Malang) yang bertuliskan huruf Kawi dan berbahasa sanksekerta
menyebutkan adanya kerajaan ini dan dipimpin oleh raja yang bernama Dewamisha.
Peninggalan kerajaan ini adalah Candi Badut, agama yang dianut oleh kerajaan
ini adalah agama Siwa (Hindu).
Sanjaya dan Sailendra. Pada abad ke-8 dan 9 di Jawa
Tengah berkuasa dua keluarga kerajaan yang berbeda agama, yaitu keluarga atau
wangsa Sanjaya yang beragama Hindu berkuasa di daerah Tengah Utara dan Sailedra yang beragama Budha berkuasa di
derah Jawa Tengah Selatan. Adapunpeninggalan kedua keluarga kerajaan tersebut
berupa candi-candi yang indah dan megah antara lain : Candi Kalasan,
candi ngawen, candi Borobudur yang didirikan untuk memuliakan agama Budha.
Sedangkan candi yang didirikan untuk agama Hindu ialah candi Loro Jonggrang.
·
Kerajaan Kediri (1042-1222). Raja
pertamanya adalah Sri Jayawarsa Digjaya
Sastraprabu kemudian digantikan oleh Bameswara(1115-1130), raja yang paling
terkenal adalah Jayabhaya. Karya sastra yang dihasilkan pada masa kerajaan
Kadiri diantaranya kitab Smaradahana,kitab Bhatarayuddha,kitab
Hariwangsa,gatotkacasraya dll.
·
Kerajaan Singhasari (1222-1292). Raja
pertamanya Sri Ranggah Rajasa Amurwahbumi
(Ken Arok). Pada tahun 1227 Ken arok dibunuh anak tirinya yaitu Anuspati,namun
kemudian pada tahun 1247anak Ken Arok yaitu Tohjaya berhasil membunuh Anaspati.
Pada tahun 1275 Kertanegaradinobatkan menjadi raja Singhasari,oa mengembangkan
daerah kekuasannya hingga ke Sumatera Tengah,adapun daerah lain yang berhasil
ditaklukan oleh Kertanegara adalah Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura(kalbar) dan
Gurun (Maluku). Kertanegara meninggal pada tahun 1292 ditaklukan noleh raja
bawahan dari Kadiri.
·
Kerajaan Majapahit (1293-1528). Raja
pertamanya adalah Raden Wijaya(Kertarajasa Jayawardhana) yang tegas dan
bijaksana, ia meninggal pada tahun 1309 dan digantikan putranya Jayanegara,
masa ini terjadi banyak pemberontakan namun dapat di atasi oleh Gajah Mada.
Gajah Mada mempunyai cita-cita menjadikan Majapahit sebagai satu-satunya
kerajaan yang berkuasa di Nusantara. Ia bersumpah tidak akan makan palapa
sebelum seluruh daerah di Nusantara ada di bawah kekuasaan Majapahit, sehingga
di kenal dengan nama “ Sumpah palapa”.
Pada
tahun 1522 kerajaan Majapahit telah memudar yang diantarannya disebabkan
terjadinya perang saudara antara keluarga raja, hilangnya kekuasaan pusat di
luar daerah sekitar ibukota Majapahit, dan penyebaran agama islam tahun 1400
berpusat di Malaka dan disertai timbulnya kerajaan-kerajaan islam yang
menentang Majapahit.
c.
Pengaruh
India pada Kebudayaan Indonesia
pengaruh kebudayaan India yang di
bawa melalui agama Hindu dan Budha terhadap kehidupan bangsa Indonesia sangat
besar. Peninggalan-peninggalan kebudayaan dari masa itu antara lain berupa candi, patung dewa, seni
ukir, barang-barang logam, kesusasteraan, dan lain-lain.
Candi merupakan bangunan jaman purba
yang terbuat dari batu atau batayang bersifat suci sehingga erat hubungannya maupun
Budha dengankeagamaan.
Dalam
agama Hindu candi berfungsi sebagai semacam tempat pemakaman, namun candi-candi
dalam agama Budhadimaksudkan sebagai tempet pemujaan dewa belaka. Selain candi,
bangunan lain peninggalan jaman purba yang mirip candi adalah petirtaan (tempat pemandian suci), candi padas, dan
gapura.
Karya seni jaman purba lainnya yang
dipengaruhi kebudayaan India adalah
dalam bentuk patung atau arca.patung-patung ini mempunyai hubungan erat dengan
keagamaan baik Hindu dan Budha karena patung-patung tersebut menggambarkan
dewa/dewi.
Seni ukir merupakan hasil kebudayaan yang tumbuh subur
pada masa pengaruh Hindu-Budha. Hasil seni pahat ukir ini dapat dilihat pada
hiasan dinding-dinding candi. Bukan hanya sekedar hiasan, tapi juga terbentuk
dalam relief-relief yang menggambarkan suatu cerita yang di ambil dari
kitab-kitab keagamaan dan kesusastraan Ramayana.
Kerajinan dari logam, terutama
perunggu, emas dan perak berupa arca-arca kecil, lampu gantung,genta, jambangan
dan mangkuk dansebagainya.
Kesusastraan , pada jaman purba
telah dihasilkan sejumlah besar hasil kesusastraan (lebih dari 1000 buah) yang
menggambarkan betapa tingginya seni sastra pada masa itu. Berdasarkan bentuk
hasil kesusastraan jaman purba itu berupa gancaran (prosa) dan tembang (puisi).
Dilihat dari isinya terdiri dari : tutur (kitab keagamaan), sastrra (kitab
hokum), waracarita(cerita kepahlawanan),dan kitab lainnya yang berisi keagamaan
atau kesusilaan, dan sejarah. Hasil karya kesusastraan yang terkenal adalah
saduran kitab Ramayana dan Mahabharata, arjunawiwaha, krisnayana, samanasantaka,
Smaradahana, Bhatarayuddha, Hariwangsa, Gatotkacasraya, dan lain-lain.
Masa perkembangan Indonesia yang
dipengruhi oleh kebudayaan India sangat subur. Pengaruh itu bukan saja terlihat
dari kebudayaan fisik, ttetapi juga dalam adat-istiadat masyarakatsehari-hari.
2.
PENGARUH
KEBUDAYAAN ISLAM
a.
kedatangan
Islam ke Indonesia
kedatangan islam yang pertama
diperkirakan pertama kali di Aceh dengan bukti ditemukannya makam-makam raja di
samudra(Aceh).berdasarkan catatan perjalanan Marco palu , seoramg itali yang singgah dibagian utara
aceh pada tahun 1292 , sudah dijumpai penduduk yang memeluk agama islam
diperlak ( peureula ) dan banyak pula pedagang
islam dari India yang giat menyebarkan agama itu. Bukti kuat pula bahwa
islam pertama kali datang diaceh dibuktikan dengan ditemukannya makam Sultan
Malik al-Saleh yang meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676 H (1297 M). dapat
disimpulkan Islam datang ke Indonesia di penghujung abad ke-13. Kedatangan
Islam di Aceh di bawa dan di siarkan oleh para
pedagang dari India, khususnya dari Gujarat (bagian barat India)
b.
Kerjaan-kerajaan
Islam di Indonesia
·
kerajaan
Samudra, samudra yang terletak di Aceh adalah kerajaan
Islam yang pertama di Indonesia. Rajanya yang pertama adalah Sultan Malik
al-Saleh. Kerajaan Samudra ini masih ada sampai pertenghan abad ke-15. Pusat
kerajaan Samudra dipindahkan ke Pase.
·
Kerajaan
Malaka. Raja pertamanya adalah Paramisora( pangeran
Majapahit dari Blambangan) yang sebelum meninggal ia masuk Islam dan berganti
nama menjadi Iskandar Syah. Di bawah pemerintahan Sultan mudzafar syah
(1445-1458) Malaka menjadi pusat perdagangan antara Timur dan Barat. Malaka
mengalami kemunduran pada tahun 1511.
Penyebaran Islam di
seluruh Indonesia. Samudra pase dan Malaka ternyata tidak hanya menjadj pusat
perdagangan,tetap juga merupakan pusat kegiatan agama Islam.
·
Kerajaan
Demak (1500-1550). Demak merupakan kerajaaan Islam yang
Pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini
didirikan oleh Raden Patah, demak mencapai kejayaan ketika Malaka jatu ke
Portugis.
·
Kerajaan
Pajang (1568-1586). Joko tingkir merupakan raja pertama
kerajaan pajang. Joko tingkir meninggal pada tahun 1582 d an di gantikan
anaknya. Riwayat kerajaan pajang berakhir pada tahun 1586.
·
Kerajaan
Mataram. Kerajaan Mataram mengalami kejayaan pada masa
pemerintahan Raden Rangsang(1613-1645)yang terkenal dengan Sultan Agung. Di
bawah pemerihannya Mataram menjadi kerajaan yang dihormati dan disegani, baik
di pulau jawa maupun pulau-pulau lainnya.
·
Kerajaan
Banten. Banten berhasil diislamkan oleh Fatahillah, atas nama raja Demak. Pada tahun
1527banten di baah pimpinan Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa, kota
pelabuhan pajajaran, dan diganti namanya menjadi Jayakarta. Di bidang keagamaan
Fatahillah terkenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Raja pertama Banten adalah
Hasanuddin. Pada tahun 1600 Banten mengalami jaman kejayaan. Ia menjadi pusat
lada, cengkeh, dan pala. Banten mengalami kemunduran setelah hadirnya Belanda
di Batavia yang kemudian menaklukkan blockade-blokade terhadap Banten.
·
Kerajaan
Aceh. Masa kejayaan
Aceh dicapai dalam masa pemerintahan Sultan iskandar Muda (1607-1636),
pada tahun 1641 kekuasaan Aceh menjadi menurun karena terjadi perselisihan.
c. Pengaruh Islam Dalam Adat Istiadat
Di Indonesia
Adat istiadat di Indonesia yang berkembang dipengaruhi oleh
peradaban islam, diantara pengaruh itu adalah ucapan salam yang selalu
diucapkan setiap muslim atau penggunaannya juga pada acara-acara resmi
pemerintahan yang selalu menggunakan salam berupa kalimat “Assalamu Alaikum
Warohmatullahi Wabarakatuh”. Hal ini menandai adanya pengaruh adat istiadat
dalam kehidupan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pengaruh
penting lainnya adalah berupa ucapan-ucapan kalimat dalam do’a yang merupakan
pengaruh dari tradisi islam yang lestari, misalnya ucapan Basmalah
ketika akan melakukan suatu pekerjaan.
d. Pengaruh Islam Dalam Pendidikan
Salah satu tugas penting yang dilakukan Departemen Agama
adalah menyelenggarakan pendidikan, membimbing dan mengawasi pendidikan agama.
Lembaga-lembaga islam telah berkembang dalam beberapa bentuk sejak zaman
penjajahan belanda, salah satu pendidikan tertua di Indonesia adalah pesantren
yang tersebar di berbagai pelosok daerah, lembaga ini dipimpin oleh seorang
ulama atau kyai.
Pada awal abad ke-20 persoalan administrasi dan organisasi
pendidikan mulai mendapat perhatian pada beberapa kalangan untuk memahami dan
bukan menghafal, ditekankan dan pengertian ditumbuhkan, itulah yang dinamakan
madrasah. Pada umumnya madrasah ini dibagi menjadi tiga jenjang yaitu tingkat
dasar/ Ibtidaiyah, tingkat lanjutan pertama/ Tsanawiyah dan tingkat lanjutan
atas/ Aliyah.
Berdirinya Depag dan mulai mendapat perhatian serius dari
pemerintah, Depag segera membentuk seksi khusus yang bertugas untuk menyusun
pelajaran dalam pendidikan agama, mengawasi pengangkatan guru agama dan
mengawasi pendidikannya, pada tahun 1946 Depag mengadakan latihan oleh 90 orang
guru agama, 45 orang kemudian diangkat menjadi guru agama akhirnya pada tahun
1948 didirikan sekolah hakim dan guru di solo.
e. Pengaruh Islam Dalam Politik Dan
Pemerintahan
Berdasarkan UUD 1945 dan pancasila, umat islam bebas
menjalankan ajaran agamanya tanpa mendapat ancaman atau gangguan dari pemeluk
agama lain.
Dari dasar ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar dan
terjaminnya kehidupan beragama, tertuang dalam Pembukaan undang-Undang Dasar
1945, batang tubuh UUD 1945, serta dalam ketetapan-ketetapan MPR .
Berdasarkan hal-hal tersebut kehidupan beragama di Indonesia
mendapat jamianan hukum yang kuat. Oleh karena itu, pemeluk islam mempunyai
kebebasan untuk menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
Islam mempunyai pengaruh dalam percaturan politik dan
pemerintahan di Indonesia yang dapat dibuktikan dengan :
- Sila
pertama dari Pancasila.
- Terbentuk
Departemen Agama di Indonesia
- Para
Kepala Negara dan menterinya mayoritas orang islam.
- Adanya
lembaga khusus untuk umat islam yaitu MUI.
- Ditetapkannya
hari-hari besar keagamaan sebagai hari besar nasional.
- Dalam
upacara kenegaraan selalu dibuka dengan ucapan Assalamu Alaikum dan
ditutup dengan do’a secara islam.
f. Pengaruh Islam Dalam Hukum Dan
Peradilan
Pengaruh islam dalam hukum dan peradilan terangkum dan
terlihat jelas dalam rancangan undang-undang peradilan yang saat ini telah
disahkan oleh Presiden Soeharto menjadi Undang-Undang No. 7 tahun 1989 tentang
:
- Perkawinan
- Warisan,
wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum islam
- Wakaf
dan sedekah
- Fatwa
ulama (MUI) dijadikan pertimbangan dalam setiap kebijakan yang menyangkut
umat dan bangsa
g. Pengaruh Islam Dalam Seni Dan
Arsitektur
Pengaruh seni dalam hal ini yang paling menonjol adalah
irama lagu-lagu kosidah dan lagu-lagu yang bernafaskan ajaran islam. Syair
pujian yang mengagungkan nama-nama Allah yang sering diucapkan oleh umat islam,
merupakan bukti pengaruh ajaran islam terhadap kehidupan beragama masyarakat
islam di Indonesia dan masih banyak lagi karya seni yang bernuansa islami
kaligrafi, rebana dan lain-lain.
Begitu
pula dalam bentuk arsitektur bangunan rumah peribadatan, banyak bangunan masjid
yang ada di Indonesia terpengaruh dari bangunan masjid yang ada di
negara-negara islam, baik yang ada di timur tengah ataupun di tempat-tempat
lainnya di dunia islam.
3.
PENGARUH KEBUDAYAAN BARAT
Ketika
Portugis menguasai Malaka tahun 1511 dan Ternate (Maluku) tahun 1522, maka
mulai saat bangsa Indonesia berhadapan dengan bangsa Barat yang membawa
kebudayaan Barat (Eropa). Orang-orang Eropa, khususnya Portugis, Spanyol, dan
Belanda datang ke dunia Timur, termasuk ke Indonesia bukan sekedar untuk
mengenal dunia dan berdagang, melainkan juga untuk melaksanakan tugas suci
menyebarkan agama Katolik dan Protestan. Atas usaha mereka, maka ada beberapa
daerah di Indonesia, misalnya di Maluku yang masyarakatnya menganut agama
Katolik/Protestan.
Sampai
abad ke-19 pengaruh kebudayaan Barat (Eropa) terhadap kebudayaan Indonesia
tidaklah begitu kuat. Hal ini karena sebagian besar bangsa Indonesia saat itu
sudah memeluk agama Islam dan kehidupan serta kebudayaan sudah bersifat Islami.
Mereka pun sangat bermusuhan dengan orang-orang Barat tersebut yang dianggap
kafir oleh mereka dan yang menjajah
mereka. Kebudayaan Belanda memeng mulai tumbuh kuat, khususnya di Batavia dan
sekitarnya, namun bagi bangsa Indonesia kebudayaan tersebut masih dianggap
sebagai kebudayaan asing.
Mulai abad ke-19 unsur-unsur kebudayaan Barat dengan teknik
dan industri serta kolonialismenya mulai mempengaruhi kehidupan bangsa
Indonesia. Pengaruh kebudayaan Barat yang modern baru dirasakan betul oleh
bangsa Indonesia ketika Belanda atas saran Van Deventer, pada tahun 1899
merupakan politik etis (etische politiek) yang merupakan politik hutang budi
Belanda karena Indonesia telah memberikan kamakmuran bagi Belanda. Dengan
politik etis itu Pemerintah Belanda berusaha untuk memberikan sedikit-sedikit
hasil kemajuannya kepada rakyat Indonesia.
Dengan politik etis Belanda menerapkan pembangunan di bidang
pendidikan, irigasi, dan ttransmigrasi. Memeng pada dasarnya politik ini pada
akhirnya untuk kepentingan Belanda sendiri yang ingin mendapatkan tenaga
terdidik yang murah, irigasi dibangun untuk mengairi perkebunan mereka, dan
transmigrasi dilakukan untuk membuka tanah-tanah baru di luar Jawa. Namun
demikian penerapan politik etis ini sedikit banyak memberikan keuntungan pula
bagi bangsa Indonesia yang mulai dikenalkan dengan kebudayaan Barat yang
modern. Keuntungan bagi bangsa Indonesia antara lain dibukanya sekolah-sekolah
dan rumah sakit-rumah sakit, bangsa Indonesia juga dapat bekerja di kantor-kantor
pemerintahan, mengenal sistem perkebunan dan pengairan modern, pembuatan
jalan-jalan, dan sarana lalu lintas, dan sebagainya.
Kesempatan mendapat pendidikan ternyata yang paling terasa
besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia. Hal ini membawa bertemunya alam pikiran
Indonesia dengan alam pikiran modern yang dibawa oleh pendidikan ala Barat itu.
Dalam waktu singkat ternyata para pemuda Indonesia yang telah terdidik mampu
menggerakan kesadarn politik dan kesadaran nasional sehingga melahirkan
Kebangkiatn Nasional pada tahun 1908 dengan lahirnya Budi Utomo.
Sejak awal abad ke-20 sangat terasa pengeruh kebudayaan
Barat itu dalam kehidupan bangsa Indonesia, khususnya di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi modern. Berbagai bidang ilmu yang diterapkan, termasuk
sistem pendidikan yang digunakan, banyak berasal dari Barat. Sementara itu,
dalam kehidupan kebudayaan, seperti dalam seni bangunan, seni lukis, seni ukir,
seni musik, tersa pula ada pengaruhnya dari kebudayaan Barat.
Kesimpulan :
Dewasa ini kebudayaan bangsa Indonesia merupakan perpaduan yang khas
dari berbagai kebudayaan, baik kebudayaan Indonesia asli, atau pun pengaruh
dari kebudayaan Hindu-Budha (India), kebudayaan Islam, maupun kebudayaan Barat
(Eropa). Namun karena sebagian besar bangsa Indonesia adalah beragama Islam,
maka pengeruh kebudayaan Islam masih terasa sangat besar.
Thank's gan infonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id